Minggu, 22 November 2015

Masyarakat Islam Liberal

Masyarakat Islam Liberal
            Sebelum membahas mengenai masyarakat Islam yang menggunakan Ideologi Liberal kita harus dulu memahami apa Liberal itu sendiri. Liberal adalah pandangan yang didasarkan pada pemahaman bahwa kebebasan dan persamaan hak adalah nilai politik yang sama.
            Liberal, memciptakan suatu masyarakat yang bebas dicirikan oleh kebebasan berfikir bagi para individu. Paham liberalism menolak adanya pembatasan, khususnya dari pemerintah dan agama.
            Islam, suatu ajaran atau agama yang mengimani sutu tuhan, yaitu ALLAH. Dengan pengikut seperempat miliar orang pengikut atau penganut di seluruh dunia, yang kemudian menjadikan islam sebagai Negara terbesar kedua di dunia setelah Kristen. Islam memiliki arti “penyerah” atau penyerahan diri sepenuhnya kepada Tuhan.
            Banyak sekali pro dan kontra mengenai seorang muslim yang menggunakan paham akan liberalism, pasalnya dalam kitab atau pedoman umat muslim terdapat aturan atau batasan yang tidak dapat di langgar dan jikalau di langgar maka akan mendapatkan sangsi yaitu DOSA. Ketika seorang muslim memilikin paham akan liberalism mereka menjadi lebih kritis dalam pemikiran dan menganalisis suatu hal yang selalu berdasarkan akal dan logika.
            Pertama kita akan melihat dari sisi pro, mereka berfikiran bahwa mesiun kita adalah seorang muslim tapi kita boleh untuk berfikiran liberal dimana semua hal yang kita lakukan tidak harus selalu berhubungan dengan ajaran agama karena kita sebagai makhluk sosial hidup di lingkungan yang buhan hanya orang muslim saja.
            Ketika kita membahas mengenai liberalism munculah pluralism, dimana ada toleransi antara agama satu dengan yang lain. Karena mereka beranggapan bahwa semua agama mengajarkan hal kebenaran dan semua agama adalah benar. Semua agama juga mengajarkan kebaikan jadi mereka berkata bahwa Islam bukan agama yang paling benar melainnya semua agama.
            Sedangkan yang contra atau tidak setuju dengan orang muslim yang menggunakan paham liberalism mereka berfikir bahwa apa yang diajarkan oleh agama adalah benar. Ketika mereka melakukan suatu hal dan dalam agama itu adalah berbuatan yang dilanggar maka, mereka tidak akan melakukannya dan akan patuh pada setiap larangan larangan yang telah ada. Sebagai seorang muslim mereka juga harus menyembah dan patuh terhadap sang pencipta yaitu ALLAH.
             

Bisa dikatakan saya sebagai orang ketiga lebih memihak kepada Islam yang dapat berfikiran atau paham akan liberalism tetapi kita juga masih harus tau batasan batasan yang tidak boleh dilewati . Boleh kita untuk berfikiran secara kritis, bebas, dan sesuai dengan logika tetapi sebagai orang yang masih memiliki rasa kepercayaan akan adanya tuhan maka kita harus tetap menghirmati dan tidah menjelek jelekkan agama kita sendiri. Karena yang kita lakukan jika kita menjelekkan agama kita sendiri mereka yang tidak menyukai atau ingin menjatuhkan agama kita akan menjadi sangat senang.
Beberapa tokoh Islam yang menganut paham liberalism:
·         Adian Husaini dalam bukunya “Islam Liberal. Pluralisme Agama dan Diabolisma Intelektual “ menulis :
Mencermati fenomena sekularisasi – Liberalisasi di Indonesia seperti itu boleh dikatakan bahawa negara dengan jumlah Muslim terbesar di dunia ini sedang mengalami proses penghancuran akidah secara besar-besaran. Coba bayangkan, sebagai contoh, pada tahun 1981 diterbitkan sebuah buku berjudul “Pergolakan Pemikiran Islam: Catatan Harian Ahmad Wahib”. Di antara isinya adalah kata-kata Ahamd Wahib.

Wah andaikata hanya tangan kiri Muhammad yang memegang kitab yaitu al-Hadis, sedang dalam tangan kanannya tidak ada wahyu Allah (al-Quran), maka dengan tegas aku akan berkata bahawa Karl Marx dan Frederich Engels lebih hebat dari utusan Tuhan itu. Otak kedua orang itu yang luar biasa dan pengabdiannya yang luar biasa pula, akan menyakinkan setiap orang bahawa kedua orang besar itu adalah penghuni syurga tingkat pertama, berkumpul dengan para Nabi dan Syuhada”.

·         Azumardi Azra. Rektor UIN (Universiti Islam Negeri), seorang tokoh penting Islam Liberal, memberi kata pengantar buku “Islamic Invation” karangan Robert Morey yang mengandungi penghinaan terhadap Islam. Antara kata-kata yang terdapat dalam buku ini ialah :-

Kekuatan dan kegeniusan Muhammad yang mengagumkan membuat dia mampu merubah tatacara ibadat penyembahan dewa bulan yang bernama Allah itu menjadi sebuah agama Islam, agama kedua terbesar dunia”.

“ Namun kalau kita perhatikan kehidupan Muhammad, kita akan menemukan bahawa dia merupakan manusia biasa yang juga bergelumang dosa seperti halnya dengan kita semua. Dia berbohong. dia menipu, dia dipenuhi nafsu berahi, dia mengingkari janji, dia membunuh dan lain-lain. Dia tidak sempurna dan dia juga berdosa”.






·         Sukidi, seorang aktivis Muhammadiyah yang aktif menyebarkan faham pluralisme agama menulis dalam akhbar JAWA Pos 11 Januari, 2004 seperti berikut :

Dan Konsekuennya, ada banyak kebenaran (many truths) dalam tradisi dan agama-agama. Nietzsche menegaskan adanya “Kebenaran Tunggal dan justru bersifat afirmatif terhadap banyak kebenaran, Mahatma Gandi pun seirama dengan mendeklerasikan bahawa semua agama – entah Hinduisme, Buddhisme, Yahudi, Kristen, Islam, Zoroster, maupun lainnya adalah benar. Dan konsekuensinya, kebenaran ada dan ditemukan pada semua agama ...... kerana itu, mari kita memproklamasikan kembali bahawa pluralisme agama sudah menjadi hukum Tuhan (sunnatullah) yang tidak mungkin berubah “.



            Jadi pada hakekatnya ajaran semua agama itu benar dan kita sebagai masyarakat yang menganutnya harus saling menghormati agama satu dengan lainnya supaya keadaan yang tentram bisa terjalin. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar