Feminisme
Feminisme adalah
sebuah paham yang muncul ketika wanita menuntut untuk mendapatkan kesetaraan
hak yang sama dengan pria. Istilah ini pertama kali digunakan di dalam debat
politik di Perancis di akhir abad 19. Menurut June Hannam (2007:22) di dalam
buku Feminism, kata feminisme bisa diartikan sebagai:
1.
A recognition of an imbalance of power between the
sexes, with
woman in a subordinate role to men.
2.
A belief that woman condition is social constructed
and therefore
can be changed .
3.
An emphasis on
female autonomy.
Terjemahan:
1.
Pengakuan
tentang ketidakseimbangan kekuatan antara dua jenis kelamin, dengan peranan
wanita berada dibawah pria.
2.
Keyakinan
bahwa kondisi wanita terbentuk secara sosial dan maka dari itu dapat diubah.
3.
Penekanan
pada otonomi wanita.
Awal abad ke-18 dapat disebut
sebagai
titik awal dalam sejarah feminisme. Walaupun sudah ada wanita yang melakukan
debat untuk mendapat posisi yang diakui masyarakat, feminisme belum terlalu
banyak berkembang pada saat itu. Pada saat itu yang bermunculan adalah para
wanita yang menulis karya yang menunjukkan tuntutan mereka untuk mendapatkan
persamaan hak, khususnya di dalam bidang pendidikan. Kemudian, Para wanita
mulai tertarik dengan ide-ide baru yang muncul setelah revolusi Perancis.
Mereka membayangkan kalau hubungan antar gender yang saat ini berlaku
dihapuskan dan muncul dalam bentuk berbagai macam asosiasi yang ingin
menghentikan dominasi pria dan menolak anggapan umum bagaimana menjadi seorang
wanita saat itu. (Hannam, 2007:6).
Sekitar pertengahan abad ke-18, para
wanita di Eropa, Amerika Utara, dan para koloninya di Kanada, Selandia Baru dan
Australia mengatur bersama pertama kalinya di dalam kelompok dan masyarakat
yang bertujuan mancapai perubahan dan perkembangan di dalam kehidupan sosial,
ekonomi dan politik wanita. Organisasi menjadi pusat dari sejarah gerakan
feminisme. Mereka terus mendidik dan membuat para wanita menuangkan isi
pikirannya. Mereka ingin ideologi mereka dikenali di masa depan nantinya.
Mereka menulis autobiografi, riwayat hidup atau sejarah yang kelak akan kita
kenal sebagai karakteristik dari awal munculnya feminisme. (Hannam, 2007:7)
Gerakan-gerakan yang terorganisasi
inilah yang menjadi pusat di dalam sejarah feminisme. Wanita-wanita yang
dididik dan mengeluarkan isi pikirannya ini sadar mereka sedang membuat
sejarah. Mereka ingin di masa depan, generasi selanjutnya mengetaui prestasi
mereka diketahui dan menceritakannya. Mereka menulis autobiografi, memoir, dan
sejarah yang nantinya akan membantu terbentuknya karakteristik dan tujuan dari
feminisme awal. Hubungan dekat antara politik feminis dan organisasi-organisasi
inilah yang menjadi cikal bakal pergerakan wanita di tahun 1960 sampai dengan
tahun 70-an. (Hannam, 2007:7)
Feminisme adalah sebuah paham yang muncul
ketika wanita menuntut untuk mendapatkan kesetaraan hak yang sama dengan pria.
Istilah ini pertama kali digunakan di dalam debat politik di Perancis di akhir
abad 19.
Menurut
June Hannam (2007:22) di dalam buku Feminism, kata feminisme bisa
diartikan sebagai:
1.
A recognition of an imbalance of power between the
sexes, with
woman
in a subordinate role to men.
2.
A belief that woman condition is social constructed
and therefore
can
be changed .
3.
An emphasis on female autonomy.
Terjemahan:
1. Pengakuan
tentang ketidakseimbangan kekuatan antara dua jenis
kelamin,
dengan peranan wanita berada dibawah pria.
2.
Keyakinan
bahwa kondisi wanita terbentuk secara sosial dan
maka
dari itu dapat diubah.
3.
Penekanan
pada otonomi wanita.
Awal
abad ke-18 dapat disebut sebagai titik awal dalam sejarah feminisme. Walaupun
sudah ada wanita yang melakukan debat untuk mendapat posisi yang diakui
masyarakat, feminisme belum terlalu banyak berkembang pada saat itu. Pada saat
itu yang bermunculan adalah para wanita yang menulis karya yang menunjukkan tuntutan
mereka untuk mendapatkan persamaan hak, khususnya di dalam bidang pendidikan.
Kemudian, Para wanita mulai tertarik dengan ide-ide baru yang muncul setelah
revolusi Perancis. Mereka membayangkan kalau hubungan antar gender yang saat ini
berlaku dihapuskan dan muncul dalam bentuk berbagai macam asosiasi yang ingin
menghentikan dominasi pria dan menolak anggapan umum bagaimana menjadi
seorang
wanita saat itu. (Hannam, 2007:6)
Sekitar
pertengahan abad ke-18, para wanita di Eropa, Amerika Utara, dan para koloninya
di Kanada, Selandia Baru dan Australia mengatur bersama pertama kalinya di
dalam kelompok dan masyarakat yang bertujuan mancapai perubahan dan perkembangan
di dalam kehidupan sosial, ekonomi dan politik wanita. Organisasiorganisasi menjadi
pusat dari sejarah gerakan feminisme. Mereka terus mendidik dan membuat para
wanita menuangkan isi pikirannya. Mereka ingin ideologi mereka dikenali di masa
depan nantinya. Mereka menulis autobiografi, riwayat hidup atau sejarah yang
kelak akan kita kenal sebagai karakteristik dari awal munculnya
feminisme.
(Hannam, 2007:7)
Gerakan-gerakan
yang terorganisasi inilah yang menjadi pusat di dalam sejarah feminisme.
Wanita-wanita yang dididik dan mengeluarkan isi pikirannya ini sadar mereka
sedang membuat sejarah. Mereka ingin di masa depan, generasi selanjutnya
mengetaui prestasi mereka diketahui dan menceritakannya. Mereka menulis
autobiografi, memoir, dan sejarah yang nantinya akan membantu terbentuknya
karakteristik dan tujuan dari feminisme awal. Hubungan dekat antara politik
feminis dan organisasi-organisasi inilah yang menjadi cikal bakal pergerakan wanita
di tahun 1960 sampai dengan tahun 70-an. (Hannam, 2007:7).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar